Bismillaahirrohmaanirrohimm...
Halo gaes...
come back with me. Masih setia berkunjung kesini kah? Meski nggak banyak
komentar yang masuk, tapi aku merasa senang aja ngeposting sepekan ini dengan
bermacam tema postingan. Hehehe... lumayan banget buat ningkatin traffic blog yang udah lama banget nggak eksis. Hihiii...
Emang
tema hari ini apa sih? Kok kayaknya ini lagi enjoy banget intro salam
pembukanya? Hwhehehee...
Ini dia
tema kali ini. Jeng jeng jeng....
“Keanehan apa yang kamu punya, yang itu riskan sekali membuat
orang lain illfeel”
Huwaahh...
kalau intronya emang kurasa enak banget, sekaligus woles bawain postingan
ini menuju isi postingan yang
sebenarnya. Tapi, semakin kesini, semakin merinding juga sih nulisnya aku ini. Soalnya
seperti membuka borok dari diri
sendiri yang perlu dikelupasin, pelan-pelan, supaya nggak muncul dan darahnya
mengucur deras. *eh apaan sihh. Hihii
Ini soal
aib sebenarnya gaes, tapi kalau nggak gitu, mungkin aku nggak bisa berbuat
lebih supaya nggak menimbulkan hal-hal yang kurang baik apabila berada di depan
orang lain. Hauuhhh...
Langsung
simak aja udha yaa postinganku ini... happy reading...
Sikap
Burukku yang Riskan bikin Orang Lain Iilfeel
Kamu tahu
bagaimana rasanya saat lagi enak jelasin, terus kamu potong pembicaraannya? Atau
kamu mau ikut campur masalah orang lain, supaya orang lain tidak memiliki beban
berlebih, padahal orang lain tersebut bisa meng-handle nya?
Itu sekian
keyword tentang borok itu.
Space to Listening
Sampai
saat ini, aku berusaha buat meng-handle sikap burukku saat orang lain
sedang asyik bicara. Padahal dia masih enak jelasin, tapi aku nyela dengan
berbagai pertanyaan yang ada kaitannya dengan itu sebelum dia menjelaskannya
sampai akhir terlebih dahulu.
Suatu
kebiasaan yang riskan bikin orang lain illfeel padaku. Iya saat lagi
ngobrol biasa aja, tapi kalau udah nggak ngobrol gitu, aku inget. Waktu ngobrol
sama ini, aku melakukan kesalahan besar. Apakah dia tadi nggak marah karena
sikapku ini? Aahh... tapi menurutku hal itu cukup riskan, dan aku nggak mau
melakukan hal itu lagi, sekalipun aku tahu, aku masih belum sempurna buat tidak
menyela itu. T_T
Keep Calm
Salahsatu
aksiku yang bikin kakak dan ibuku marah besar kalau aku ditanyai apa gitu,
jawabnya pakai nada bicara agak tinggi, padahal volume sang penanya itu
standard, tapi kenapa aku malah berbicara dengan nada tinggi? Bisa nggak volume
dan nadanya agak dilirihkan? Huhuuu...
Iya kalau
dikeluarga aja bisa bikin illfeel, apalagi kalau di luar rumah? Bahkan teman
setempat kerjaku aja nggak suka kalau aku ditanya ini itu, jawabnya pakai nada
tinggi. Bisa nggak ngomongnya biasa aja? Kira-kira gitu pertanyaan yang
mereka gaungkan. :’(
Jangan ikut campur
Salahsatu
peringatan dari Dita sewaktu kelas 3 MTS. Dia mengatakan ‘jangan suka campur
tangan urusan orang lain’. Karena dulu itu aku cukup kepo. Sampai-sampai pengen
tahu segalanya. Ternyata terlalu kepo itu juga amat mengganggu kenyamanan
seseorang gaes. Kadang mereka nggak ingin orang lain tahu, tapi kita tetap
mendesak. Jika kita dimintai pertolongan dan kita bisa membantunya, it’s oke
Tapi kalau
nggak,biarkan dia cerita, jangan putus ceritanya, dan jangan ikut campur lagi
persoalannya. Oke!!!
Salahsatu
pesan yang aku simpan dan kenang dalam diri ini. Hehheee
Tidak
Tepat Waktu.
Kamu tahu,
kenapa orang lain iilfeel kalau aku telat? Karena hal itu bertolak
belakang dengan saat aku melamar kerja di tempat yang saat ini aku tempati, aku
selalu masuk pagi. Tapi kenapa setelah lama bekerja, malah telat datangnya? Siapa
juga yang nggak ingin bikin emosi jadi panas memuncak.
Soalnya
mereka berpikiran, kalau dia bisa, kenapa aku enggak? Itu sama halnya dengan A
dan B bekerja ke C. A suka telat, B yang suka memperingati. B melihat A datang
telat, sehingga bikin A marah, murka terus kaena mereka harus berangkat pagi
tanpa telat, tapi diri sendiri nggak segera bertindak huhh...
Aku takut,
kalau dari hal-hal kecil nggak tepat waktunya, bisa-bisa menjangkit
kemana-mana, dan iku bakalan bikin orang lain illfeel nya nambah banget.
Hikss.... so, sebisa mungkin kalau ada mood buat nulis atau
ngerjain tugas, sesegera mungkin aku jawab dan balas chat juga. Jangan sampai
bikin orang lain lagi menunggu terlalu lama.
Focus on your job
Aahh..
ini salahsatu perbuatan yang pasti bikin oranglain illfeel. Karena kalau
aku nggak bisa fokus dalam mengerjakan hal, sdah pasti bullying datang
padaku. Pernah aku disentak sama teman kerjaku, dikarenakan saat mencetak
datanya ada yang kebalik. “Fokusmu kemana?”,
jadi
salah dikit perlu ditraining lagi. Hiks. Nah, tiap kali dia teman kerjaku tanya
kenapa aku ”Fokusmu kemana” aku selalu bingung jawabannya ada dimana. Hikss,,,
hal itu bikin orang lain geram, meski aku sudah fokus sendiri on my board. Aku malah
mengingat lagi, terakhir kali ngapain? Apa yang udah aku lakuin? Kalau salah,
jangan sampai keliru lagi, kalau bisa keluar dari arena sirkuit tersebut.
Huhuuu..
kalau dirunut lagi, sebenarnya ada banyak gaes aib-aibku yang bikin orang lain
illfeel. Tapi tapi, aku Cuma mau sebutin
5 aja ya gaes. Selagi kita punya sela dimana letak hal-hal yang riskan bikin orang lain sakit hati pada kita karena tingkah laku kita, jangan sampai hal itu berlanjut dan berlarut hingga terus menerus. Jika ingin ada perubahan, jangan sampai dirawat itu penyakit.lebih baik dibuang, dibersihkan, supaya pikiran-pikiran jelek pun bisa ditepis dengan baik. Aminn... Masih kurang dua postingan lagi. Semoga kamu
nggak bosen mampir kesini ya... hehee
Semoga
apabila tulisan ini tentang Sifat Buruk yang bikin Orang lain jadi iilfeel bermanfaat, semoga menjadi berkah buat pembaca juga
penulis. Aminnnn
Semangat!!!
Akhir pekan akan tiba. hehehee
~Love
eRHa
Karangduren, 28 Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian ya
^_^