28/07/17

Sifat Buruk yang bikin Orang lain jadi iilfeel





Bismillaahirrohmaanirrohimm...
Halo gaes... come back with me. Masih setia berkunjung kesini kah? Meski nggak banyak komentar yang masuk, tapi aku merasa senang aja ngeposting sepekan ini dengan bermacam tema postingan. Hehehe... lumayan banget buat ningkatin traffic  blog yang udah lama banget nggak eksis. Hihiii...

Emang tema hari ini apa sih? Kok kayaknya ini lagi enjoy banget intro salam pembukanya? Hwhehehee...

Ini dia tema kali ini. Jeng jeng jeng....

“Keanehan apa yang kamu punya, yang itu riskan sekali membuat orang lain illfeel”

Huwaahh... kalau intronya emang kurasa enak banget, sekaligus woles bawain postingan ini  menuju isi postingan yang sebenarnya. Tapi, semakin kesini, semakin merinding juga sih nulisnya aku ini. Soalnya seperti membuka borok  dari diri sendiri yang perlu dikelupasin, pelan-pelan, supaya nggak muncul dan darahnya mengucur deras. *eh apaan sihh. Hihii

Ini soal aib sebenarnya gaes, tapi kalau nggak gitu, mungkin aku nggak bisa berbuat lebih supaya nggak menimbulkan hal-hal yang kurang baik apabila berada di depan orang lain. Hauuhhh...

Langsung simak aja udha yaa postinganku ini... happy reading...

Sikap Burukku yang Riskan bikin Orang Lain Iilfeel

Kamu tahu bagaimana rasanya saat lagi enak jelasin, terus kamu potong pembicaraannya? Atau kamu mau ikut campur masalah orang lain, supaya orang lain tidak memiliki beban berlebih, padahal orang lain tersebut bisa meng-handle nya?

Itu sekian keyword tentang borok itu.

Space to Listening
Sampai saat ini, aku berusaha buat meng­-­handle sikap burukku saat orang lain sedang asyik bicara. Padahal dia masih enak jelasin, tapi aku nyela dengan berbagai pertanyaan yang ada kaitannya dengan itu sebelum dia menjelaskannya sampai akhir terlebih dahulu.

Suatu kebiasaan yang riskan bikin orang lain illfeel padaku. Iya saat lagi ngobrol biasa aja, tapi kalau udah nggak ngobrol gitu, aku inget. Waktu ngobrol sama ini, aku melakukan kesalahan besar. Apakah dia tadi nggak marah karena sikapku ini? Aahh... tapi menurutku hal itu cukup riskan, dan aku nggak mau melakukan hal itu lagi, sekalipun aku tahu, aku masih belum sempurna buat tidak menyela itu. T_T

Keep Calm
Salahsatu aksiku yang bikin kakak dan ibuku marah besar kalau aku ditanyai apa gitu, jawabnya pakai nada bicara agak tinggi, padahal volume sang penanya itu standard, tapi kenapa aku malah berbicara dengan nada tinggi? Bisa nggak volume dan nadanya agak dilirihkan? Huhuuu...

Iya kalau dikeluarga aja bisa bikin illfeel, apalagi kalau di luar rumah? Bahkan teman setempat kerjaku aja nggak suka kalau aku ditanya ini itu, jawabnya pakai nada tinggi. Bisa nggak ngomongnya biasa aja? Kira-kira gitu pertanyaan yang mereka gaungkan. :’(

Jangan ikut campur
Salahsatu peringatan dari Dita sewaktu kelas 3 MTS. Dia mengatakan ‘jangan suka campur tangan urusan orang lain’. Karena dulu itu aku cukup kepo. Sampai-sampai pengen tahu segalanya. Ternyata terlalu kepo itu juga amat mengganggu kenyamanan seseorang gaes. Kadang mereka nggak ingin orang lain tahu, tapi kita tetap mendesak. Jika kita dimintai pertolongan dan kita bisa membantunya, it’s oke

Tapi kalau nggak,biarkan dia cerita, jangan putus ceritanya, dan jangan ikut campur lagi persoalannya. Oke!!!

Salahsatu pesan yang aku simpan dan kenang dalam diri ini. Hehheee

Tidak Tepat Waktu.
Kamu tahu, kenapa orang lain iilfeel kalau aku telat? Karena hal itu bertolak belakang dengan saat aku melamar kerja di tempat yang saat ini aku tempati, aku selalu masuk pagi. Tapi kenapa setelah lama bekerja, malah telat datangnya? Siapa juga yang nggak ingin bikin emosi jadi panas memuncak.

Soalnya mereka berpikiran, kalau dia bisa, kenapa aku enggak? Itu sama halnya dengan A dan B bekerja ke C. A suka telat, B yang suka memperingati. B melihat A datang telat, sehingga bikin A marah, murka terus kaena mereka harus berangkat pagi tanpa telat, tapi diri sendiri nggak segera bertindak huhh...

Aku takut, kalau dari hal-hal kecil nggak tepat waktunya, bisa-bisa menjangkit kemana-mana, dan iku bakalan bikin orang lain illfeel nya nambah banget. Hikss.... so, sebisa mungkin kalau ada mood buat nulis atau ngerjain tugas, sesegera mungkin aku jawab dan balas chat juga. Jangan sampai bikin orang lain lagi menunggu terlalu lama.

Focus on your job
Aahh.. ini salahsatu perbuatan yang pasti bikin oranglain illfeel. Karena kalau aku nggak bisa fokus dalam mengerjakan hal, sdah pasti bullying datang padaku. Pernah aku disentak sama teman kerjaku, dikarenakan saat mencetak datanya ada yang kebalik. “Fokusmu kemana?”,

jadi salah dikit perlu ditraining lagi. Hiks. Nah, tiap kali dia teman kerjaku tanya kenapa aku ”Fokusmu kemana” aku selalu bingung jawabannya ada dimana. Hikss,,, hal itu bikin orang lain geram, meski aku sudah fokus sendiri on my board. Aku malah mengingat lagi, terakhir kali ngapain? Apa yang udah aku lakuin? Kalau salah, jangan sampai keliru lagi, kalau bisa keluar dari arena sirkuit tersebut.

Huhuuu.. kalau dirunut lagi, sebenarnya ada banyak gaes aib-aibku yang bikin orang lain illfeel. Tapi tapi, aku Cuma mau sebutin  5 aja ya gaes. Selagi kita punya sela dimana letak hal-hal yang riskan bikin orang lain sakit hati pada kita karena tingkah laku kita, jangan sampai hal itu berlanjut dan berlarut hingga terus menerus. Jika ingin ada perubahan, jangan sampai dirawat itu penyakit.lebih baik dibuang, dibersihkan, supaya pikiran-pikiran jelek pun bisa ditepis dengan baik. Aminn...  Masih kurang dua postingan lagi. Semoga kamu nggak bosen mampir kesini ya... hehee

Semoga apabila tulisan ini  tentang Sifat Buruk yang bikin Orang lain jadi iilfeel bermanfaat, semoga menjadi berkah buat pembaca juga penulis. Aminnnn

Semangat!!! Akhir pekan akan tiba. hehehee

~Love
eRHa

Karangduren, 28 Juli 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian ya
^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...